E-BOOK
1. Pengenalan E-Book
Saat
ini perkembangan teknologi di dunia semakin pesat dari hari ke hari.
Hal tersebut tentunya memberikan dampak bagi segala aspek kehidupan
masyarakat.
Dalam
dunia pendidikan dampak dari perkembangan teknologi dapat terlihat dari
perubahan metode dan sarana ajar. Lahirnya teknologi electronic
book atau sering disingkat dengan e-book merupakan salah satu contoh perkembangan teknologi yang turut berdampak pada perubahan metode dan sarana ajar.
Berbeda
dengan metode dan sarana ajar tradisional yang lebih menitikberatkan
pada peranan guru dan buku cetak sebagai penunjang proses belajar.
Dewasa ini peranan teknologi lebih mendominasi dalam proses belajar.
Peranan e-book sebagai bahan ajar mulai menggantikan peranan buku cetak yang sebelumnya lebih banyak digunakan oleh masyarakat.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui http://hurunnada.wordpress.com, dalam
20 tahun terakhir para remaja pembeli buku di seluruh dunia menurun
hingga separuhnya. Rata-rata remaja dan masyarakat lebih memilih untuk
menghabiskan waktunya untuk membaca e-book atau mencari informasi dari
situs-situs yang tersedia di internet dibandingkan membaca buku cetak.
Penggunaan e-book sebagai sarana ajar memang sudah semakin menjamur dikalangan masyarakat. Diana AV dalam tulisannya yang berjudul “Buku Elektronik Akan Kuasai Pasar Buku Cetak Lima Tahun” (http://indonesiabuku.com) mengutip
perkataan Presiden Digital Reading Business Division Sony, Steve Haber,
yang memperkirakan dalam waktu lima tahun penjualan buku elektronik
(e-book) dapat melampaui penjualan buku konvensional.
Perkembangan teknologi e-book yang semakin pesat memungkinkan teknologi ini digunakan sebagai sarana alternatif dalam proses pembelajaran.
2. Pengertian E-book
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai peranan e-book sebagai sarana alternatif dalam proses pembelajaran, kita harus mengenal terlebih dahulu mengenai buku elektronik (e-book).
Menurut www.id.wikipedia.org (2011) “buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis.”
Sedangkan Rattahpinnusa HH dalam tulisannya yang berjudul “Kontroversi Penggunaan E-book
Sebagai Bahan Ajar” mengutip pendapat Prita Wulandari (2006) yang
menyebutkan bahwa ”e-book merupakan versi elektronik buku
tercetak tradisional yang dapat dibaca menggunakan personal komputer
atau menggunakan peralatan yang didesain khusus untuk membaca e-book.
Peralatan tersebut bisa berupa tablet type, hand held device (PDA) atau
eBook reader”.
Berdasarkan
kedua definisi di atas maka dapat kita simpulkan bahwa e-book atau
buku elektronik merupakan bentuk lain dari buku cetak yang disimpan
dalam bentuk elektronik dan memanfaatkan software komputer (misalnya e-book reader)untuk dapat membaca buku tersebut.
3. Sejarah dan Perkembangan Teknologi E-book
Sejarah dan perkembangan e-book tidak
terlepas dari Proyek Gutenberg yang dirintis oleh Michael Hart pada
1971. E-book yang paling dahulu diimplementasikan adalah suatu prototipe
desain yang dirancang dalam Dynabook yang menyisipkan PARC (komputer
pribadi yang memiliki tujuan umum untuk dapat menampilkan buku bacaan).
Semenjak
saat itu, Proyek Gutenberg terus berkembang dengan cepat. Ribuan
sukarelawan terlibat dalam proyek ini. Penggunaan internet yang semakin
umum pada tahun 1990an juga membuat perkembangan e-book menjadi semakin
mudah dan cepat. Sampai saat ini saja terdapat sekitar 28.000 buku yang
disediakan gratis melalui Proyek Gutenberg. Buku-buku itu dapat diunduh
oleh pengguna internet secara gratis. Sejumlah buku ternama karangan
para sastrawan dunia seperti Frank Kafka, James Joyce, Mark Twain, dan
Leo Tolstoy tersedia di situs ini.
Dengan bertambahnya jumlah masyarakat pengguna e-book maka situs-situs yang menawarkan berbagai jenis e-book semakin
bertambah. Situs-situs penyedia e-book juga menyediakan berbagai macam
buku yang sebelumnya pernah dicetak dalam bentuk kertas. Hal ini
tentunya diperbolehkan setelah memperoleh izin atashak cipta dari
pengarang/penerbit atau setelah hak cipta buku tersebut menjadi
milik publik atau biasa disebut "public domain". Biasanya setelah
melewati jangka waktu lima puluh tahun setelah pengarang buku tersebut
meninggal dunia. Memang tidak semua situs di internet menyediakan
e-book secara gratis. Hal tersebut bergantung dari jenis buku maupun
pengarangnya. Apabila buku tersebut berlisensi maka biasanya dikenakan biaya untuk mengunduh e-book tersebut. Meski begitu tidak dapat dipungkiri bahwa cukup banyak pula situs yang menyediakan e-book secara gratis.
Sebagai
contoh perpustakaan dunia maya seperti online books library yang
menyatakan sanggup menyediakan lebih dari 10.000 buku. Buku-buku
karangan Vladimir Nabokov, Henrik Ibsen, Yusuf Qardhawi, Harun Yahya,
Sa’di, Tagore, Ibn Al Arabi juga dapat diunduh pengunjung secara gratis.
Perpustakaan online lainnya seperti Questia Online Library bahkan mampu
menyediakan 70.000 buku dan 2 juta artikel dari sejumlah koran,
majalah, dan berbagai jurnal. Terdapat banyak buku-buku bagus di situs
ini, mulai novel Ulyses James Joyce, novel Charles Dicken Great
Expectation dan sejumlah buku karya penulis terkenal lain seperti karya
Sigmund Freud dan Marry Shelley. Amazon.com pun telah meluncurkan Amazon
Kindle pada tahun 2009 yangsukses menguasai pasar perangkat e-book bersama
Sony PRS-500. Namun padaMaret 2010, Barnes & Noble Nook dikabarkan
mampu menjual perangkat lebih banyak dari Kindle dan pada 27 Januari
2011 Apple Inc. meluncurkan perangkat multi fungsi yang dikenal dengan
nama iPad yang sudah mengadakan perjanjian dengan lima dari enam
penerbit besar, sehingga kemungkinkan pengguna iPad untuk mengunduh e-book dari penerbit-penerbit itu secara gratis.
4. Format-format E-book
Ada beberapa format e-book yang banyak dipergunakan, diantaranya:
a. Teks Polos
Teks polos adalah
format paling sederhana yang dapat dilihat hampir dalam setiap piranti
lunak menggunakan komputer personal. Untuk beberapa device mobile format
dapat dibaca menggunakan piranti lunak yang harus lebih dahulu
diinstal.
b. PDF
Format pdf memberikan
kelebihan dalam hal format yang siap untuk dicetak. Bentuknya mirip
dengan bentuk buku sebenarnya. Selain itu terdapat pula fitur pencarian,
daftar isi, memuat gambar, pranala luar dan juga multimedia.
c. JPEG
Seperti halnya format gambar lainnya, format JPEG memliki
ukuran yang besar dibandingkan informasi teks yang dikandungnya, oleh
karena itu format ini umumnya populer bukan untuk buku elektronik yang
memilki banyak teks akan tetapi untuk jenis buku komik atau manga yang
proporsinya lebih didominasi oleh gambar.
d. LIT
Format LIT merupakan format dari Microsoft Reader yang memungkinkan teks dalam buku elektronik disesuaikan dengan lebar layar device mobile yang digunakan untuk membacanya. Format ini memiliki kelebihan bentuk huruf yang nyaman untuk dibaca.
e. HTML
Dalam format HTML ini
gambar dan teks dapat diakomodasi. Layout tulisan dan gambar dapat
diatur, akan tetapi hasil dalam layar kadang tidak sesuai apabila
dicetak.6
f. Format Open Electronic Book Package
Format ini dikenal pula sebagai OPF Flip Book.OPF adalah suatu format buku elektronik yang berbasis pada XML yang dibuat oleh sistem buku elektronik. Buku elektronik dalam format ini dikenal saat Flip Books sebagai piranti lunak penyaji menampilkan buku dalam format 3D yang bisa
dibuka-buka (flipping). Terdapat suatu proyek yang sedang berjalan yang
berupaya agar format OPF ini dapat dibaca menggunakan penjelajah Internet standar (semisal: Mozilla, Firefox, atau Microsoft Internet Explorer), tanpa perlu adanya perlengkapan (piranti lunak, plugin) tambahan.
Saat ini untuk melihat buku elektronik dalam format OPF sehingga
diperoleh rasa benar-benar membuka buku (flipping experience) diperlukan
piranti lunak penyaji pada sisi klien atau .pengguna.
5. Peranan E-book Sebagai Sarana Alternatif dalam Proses Pembelajaran
Saat ini penggunaan e-book di
tengah masyarakat sudah mulai populer. E-book mulai memiliki peranan di
dalam kehidupan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan.
Peranan e-book yang utama adalah sebagai sarana yang menunjang dalam proses pembelajaran bagi pelajar dan masyarakat. Penggunaan e-book saat
ini bahkan mulai menggantikan peranan buku cetak sebagai sarana
belajar. E-book dinilai memiliki keunggulan dibandingkan sarana ajar
lain seperti buku atau diktat.
Berdasarkan
pada buku “Rancangan abc e-book” karya Budi Raharjo (2002:3) dan
tulisan Rizky Lestari Kusuma yang berjudul “E- book di Indonesia” (http://theploop.blogspot.com)ada beberapa keunggulan e-book. Diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Ukuran fisik kecil
Karena e-book memiliki format digital, maka e-book dapat
disimpan dalam penyimpan data (harddisk, CD-ROM, DVD) dalam format yang
kompak.Puluhan, bahkan ratusan buku dapat disimpan dalam sebuah DVD
sehingga tidak mengambil banyak tempat (ruangan yang besar).
b. Mudah dibawa
Karena ukurannya yang kecil format e-book dapat dibawa dengan mudah,sementara itu membawa buku dalam format cetak sangat berat dan merepotkan.
c. Tidak lapuk
E-book tidak dapat menjadi lapuk layaknya buku biasa. Format digital dari e-book
dapat bertahan sepanjang masa dengan kualitas yang tidak berubah.
d. Mudah diproses
Isi dari e-book dapat
dilacak dan dicari dengan mudah dan cepat. Hal ini
sangat bermanfaat bagi orang yang tengah melakukan studi literatur.
e. Dapat dimanfaatkan oleh orang yang tidak dapat membaca
Karena
format e-book dapat diproses oleh komputer, maka isi dari e-book dapat
“dibacakan” oleh sebuah komputer dengan menggunakan text tospeech
synthesizer. Tentunya riset masih dibutuhkan untuk membuat teknologi pembacaan yang bagus. Selain untuk orang buta, pembacaan ini juga
dapat digunakan oleh orang yang buta huruf. Selain itu peragaan juga
dapat diset dengan menggunakan huruf (font) yang besar bagi orang yang
sulit membaca dengan huruf kecil.
f. Penggandaan yang mudah dan murah
Untuk
membuat ribuan copy dari e-book dapat dilakukan dengan murah,sementara
untuk mencetak ribuan buku membutuhkan biaya yang sangat mahal.
g. Mudah didistribusikan
Pendistribusian
dapat menggunakan media elektronik seperti Internet.Pengiriman
e-book dari Amerika ke Indonesia dapat dilakukan dalam hitungan menit
dan memiliki biaya yang murah. Buku pun langsung dapat dibaca saat itu
juga. Pengiriman buku secara fisik membutuhkan waktu yang lama (harian
& bahkan mingguan) dan mahal. Belum lagi terdapat resiko buku yang
hilang dalam perjalanan. Proses distribusi secara elektronik ini
memungkinkan adanya perpustakaan elektronik dimana seseorang dapat
meminjam buku melalui Internet (check out counter di Internet) dan buku
akan “dikembalikan” setelah masa peminjaman berlalu.
h. Lebih interaktif
E-book memudahkan
menyampaikan informasi yang interaktif. Dalam e-book dapat ditampilkan
ilustrasi multimedia, misalnya dengan animasi untuk menunjukkan poin
yang ingin dibicarakan. Hal ini tidak dapat atausulit dilakukan dengan menggunakan buku yang konvensional.
i. Mudah diperbarui
Artinya,
jika terdapat bacaan versi terbaru, tinggal diunduh saja. E-book yang
lama, dapat disimpan dalam hardisk. Selain itu, e-book ini juga mudah
diakses kapan saja dan di mana saja. Jadi, kita tidak perlu khawatir
jika bahan bacaan kita tertinggal di rumah karena internet memudahkan
kitadalam mengakses buku elektronik tersebut kembali.
j. Hemat kertas
Dengan e-book kegiatan
administrasi yang boros seperti penggunaan kertas dapat dikurangi.
Selain itu, bagi guru dan siswa di lingkungan akademik dapat menggunakan
buku elektronik ini untuk berbagi ilmu. Tugas siswa berupa paper atau
jurnal pun dapat dikumpulkan dalam bentuk elektronik.Tidak dapat
dipungkiri, dalam beberapa hal, keberadaan buku cetak memang masih
dibutuhkan. Namun, adanya buku elektronik ini, penggunan buku cetak bisa
diminimalisasi.
k. Mengurangi dampak pemanasan global
Kita
tahu bahwa buku yang biasa kita gunakan terbuat dari bubur kertas yang
dihasilkan dari pengolahan batang pohon. Pohon-pohon tersebut diperoleh
dengan menebang hutan. Hutan menjadi gundul dan terkadang diselingi
dengan kebakaran, baik disengaja ataupun tidak. Asap yang timbul mengandung
karbondioksida dan karbonmonoksida yang menjadi cikal bakal melubangnya
lapisan ozon. Terjadilah pemanasan global yang meresahkan warga
dunia belakangan ini. Tentu saja dampaknya akanberbeda jika kita
perlahan-lahan mengurangi penggunaan buku dan beralihke buku elektronik.
Hutan kita tidak banyak ditebang, ketersediaan oksigen menjadi lebih banyak, dampak pemanasan global dapat berkurang, danbumi pun lebih sehat.
Banyaknya keunggulan e-book dibandingkan
sarana ajar yang lain membuat e-book kian dilirik oleh masyarakat. Maka
tidak heran jika peranan e-book pun mulai menggantikan penggunaan sarana ajar yang lain. Penggunaan e-book pun
semakin mendominasi. Hadirnya teknologi e-book membawa angin segar bagi
dunia pendidikan. Lahirnya e-book membawa alternatif sarana ajar baru
yang dapat dipilih oleh masyarakat luas.
6. Dampak Penggunaan E-book
Tidak
dapat dipungkiri bahwa penggunaan e-book sebagai alternatif dalam
proses pembelajaran akan membawa perubahan pada masyarakat luas. Hal ini
dapat memberikan dampak dalam kehidupan masyarakat baik itu dampak
positif maupun dampak negatif.
a. Dampak Positif
1. Menambah pengetahuan dan wawasan
Penggunaan e-book sebagai
sarana alternatif dalam proses belajar memang lebih memudahkan
masyarakat dalam memperoleh informasi dan yang diinginkan tanpa harus
berlama-lama mencari informasi dan data darimedia cetak. Hal ini
tentunya lebih mempersingkat waktu dalam mencari data yang dibutuhkan.
Dampak dari semakin sedikit waktu yang kitabutuhkan untuk mencari suatu
informasi maka semakin banyak informasi yang dapat kita cari selama
waktu yang tersisa sehingga dapat memperkaya wawasan kita.
2. Perubahan metode ajar menjadi lebih interaktif
Perubahan sarana ajar tentunya akan memberikan dampak bagi perubahan metode
ajar. Peralihan sarana ajar dari buku cetak ke dalam e-book membuat
metode ajar dalam bidang pendidikan sedikit berubah. Berbeda dengan
metode ajar konvensional yang hanya menitik beratkan pada penjelasan
dari guru dan buku cetak, metode ajar pengguna e-book menjadi lebih
atraktif. Para pengguna e-book dapat mencari informasi yang ingin
diketahui dengan cepat dan murah karena mudahnya akses e-book. Terlebih
lagi format isi e-book yang lebih menarik membuat para pengguna
e-book menjadi lebih dapat memahami informasi dari e-book daripada buku
cetak.
3. Menghemat pengeluaran dalam proses belajar
Tidak
dapat dipungkiri bahwa banyaknya masyarakat Indonesia yang
tidak mengenyam dan memperoleh pendidikan yang layak adalah karenatingginya biaya yang harus dihabiskan untuk proses belajar diantaranyauntuk membayar sarana dan prasarana pendidikan. Padahal tidak semuaorang mampu membayarnya. Dengan lahirnya e-book yang notabenenya memiliki
biaya yang lebih murah dibandingkan membeli buku cetak makahal
ini tentunya dapat menghemat pengeluaran yang harus dihabiskan
untuk sarana ajar.
b. Dampak Negatif
1. Mempengaruhi orang-orang yang terkait dalam bidang penerbitan seperti penulis, penerbit, pedagang dan konsumen buku cetak.
Jika
pengguna buku cetak beralih ke e-book maka hal ini sangat
berdampak pada orang-orang yang terkait dalam bidang penerbitan.
Penurunan konsumsi masyarakat akan buku cetak mengakibatkan berkurangnya
produksi pihak penerbitan. Jika hal ini terjadi maka akan mempengaruhi
kehidupan masyarakat yang tergantung pada dunia penerbitan
2. Tidak semua orang dapat mengakses informasi dari e-book.
Tingkat
melek teknologi masih relatif belum merata di Indonesia. Konsekuensinya
tidak semua orang dapat mengakses internet untuk mendownload e-book.
Jika lebih banyak buku yang diterbitkan melalui e-book tanpa tersedia
versi buku cetaknya, maka informasi yang terdapat didalam e-book tidak akan dapat diakses oleh masyarakat luas. Hanya kalangan yang akrab dengan internet yang dapat mengaksesnya.
3. Berkurangnya kesenangan dalam membaca buku.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa bagi para pecinta buku, terdapat kesenangan saat
membuka dan membaca setiap lembar pada buku cetak, membaca sebelum
tidur, membawanya ke sekolah, ke tempat rekreasi dan kantor,atau bahkan membacanya dalam setiap kesempatan, tidak dapat dibandingkan
dengan membaca buku elektronik.. Kesenangan itu tentunyaakan menghilang
ketika beralihnya buku cetak ke e-book. Dalam beberapa hal peran buku
elektronik sangat terbatas, contohnya tidak dengan mudah dijadikan
sebagai hadiah dan kado, atau disusun rapi dalam rak buku layaknya
pustaka pribadi. Mungkin saja manusia menjadi sangat akrab dengan buku
cetak dan membacanya berulang kali, atau bahkan member catatan penting
di sampingnya, dan hal ini tidak mungkin dilakukan terhadap buku
elektronik. Hingga saat ini, mayoritas masyarakat masih sangat senang
mengunjungi toko-toko buku dan mencarinya satu persatu dirak-rak buku
yang tersedia
7. Kesimpulan
Lahirnya teknologi buku elektronik atau e-book turut pula mempengaruhi dunia pendidikan. E-book
dapat menjadi sarana alternatif yang efektif dalam proses pembelajaran.
Tanpa kita sadari perlahan-lahan e-book turut menggeser peranan buku
cetak dalam proses belajar di masyarakat.
Penggunaan e-book memiliki
banyak manfaat diantaranya e-book memiliki ukuran yang relatif kecil,
mudah dibawa, mudah diproses, dan lebih interaktif. Selain itu
pendistribusian dan penggandaan e-book yang relatif lebih mudah juga
menjadi sisi positif dari penggunaan e-book yang mungkin dapat menjadi
pertimbangan dalam menggunakan e-book sebagai sarana ajar dalam proses pembelajaran.
Tetapi disamping memberikan manfaat, penggunaan e-book pun dapat memberikan
dampak dan konsekuensi bagi masyarakat luas, baik itu dampak
positif maupun negatif seperti mempengaruhi para pekerja di dunia
penerbitan selain itutidak meratanya masyarakat yang dapat mengakses
internet menyebabkan e-book tidak dapat diakses oleh masyarakat yang
mungkin tidak akrab dengan internet.