TUGAS 3 ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI
1
1. Apa yang
dimaksud dengan IT Forensik dan apa kegunaan dari IT Forensik tersebut?
Jawab :
IT Forensik adalah cabang dari ilmu
komputer tetapi menjurus ke bagian forensik yaitu berkaitan dengan bukti hukum
yang ditemukan di komputer dan media penyimpanan digital. Komputer forensik
juga dikenal sebagai Digital Forensik yang terdiri dari aplikasi dari ilmu
pengetahuan kepada indetifikasi, koleksi, analisa, dan pengujian dari bukti
digital.
2 2. Jelaskan
pengetahuan apa saja yang dibutuhkan dalam IT Forensik!
Jawab :
•
Dasar-dasar hardware dan pemahaman bagaimana
umumnya sistem operasi bekerja
•
Bagaimana partisi drive, hidden partition,
dan di mana tabel partisi bisa ditemukan pada sistem operasi yang berbeda
•
Bagaimana umumnya master boot record tersebut
dan bagaimana drive geometry
•
Pemahaman untuk hide, delete, recover file
dan directory bisa mempercepat pemahaman pada bagaimana tool forensik dan
sistem operasi yang berbeda bekerja.
Familiar dengan header dan ekstension file yang bisa
jadi berkaitan dengan file tertentu
3.
Jelaskan contoh kasus yang berkaitan dengan IT Forensik
!
Jawab :
CONTOH KASUS
PENGGUNAAN IT FORENSIK
Pada
tanggal 29 September 2009, Polri akhirnya membedah isi laptop Noordin M. Top
yang ditemukan dalam penggrebekan di Solo. Dalam temuan tersebut akhirnya
terungkap video rekaman kedua ‘pengantin’ dalam ledakan bom di Mega Kuningan,
Dani Dwi Permana dan Nana Ichwan Maulana.
Sekitar
tiga minggu sebelum peledakan Dani Dwi Permana dan Nana Ichwan pada video
tersebut setidaknya melakukan field tracking sebanyak dua kali ke lokasi JW.
Marriot dan Ritz Carlton yang terletak di daerah elit dimana banyak Embassy
disini, Mega Kuningan. Dalam melakukan survei tersebut Dani dan Nana didampingi
oleh Syaifuddin Zuhri sebagai pemberi arahan dalam melakukan eksekusi bom bunuh
diri.
Tampak
dibelakang adalah target gedung Ritz Carlton “Dari digital evidences yang kita
temukan, terungkap bahwa mereka sempat melakukan survei lebih dulu sebelum
melakukan pengeboman,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Nanan Sukarna, Selasa
(29/9).
Tampak “Pengantin” bermain HP sambil duduk dihamparan rumput yang terletak diseberang RItz Carlton Mega Kuningan Pada survei pertama, tanggal 21 Juni 2009 sekitar pukul 07.33, Dani dan Nana bersama Syaifuddin Zuhri memantau lokasi peledakan. Namun, mereka tidak masuk ke dalam Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton yang menjadi sasaran utama, ketiganya hanya berada di sekitar lapangan di sekitar lokasi tersebut. Nana dan Ichwan terlihat melakukan strecthing dan jogging di sekitar lokasi yang memang terhampar lapangan rumput yang seluas lapangan sepak bola.
Survei
yang kedua dilakukan pada tanggal 28 Juni 2009 dan dilakukan sekitar pukul
17.40. Dani, Nana, dan Syaifuddin Zuhri kembali mendatangi lokasi yang sama
untuk yang terakhir kalinya sebelum melakukan peledakan. Zuhri sempat terdengar
mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan agar Amerika hancur, Australia hancur,
dan Indonesia hancur
Dari rekaman terakhir, juga diperdengarkan pembicaraan Syaifuddin Zuhri dengan Nana dan Ichwan. Zuhri sempat terdengar mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan agar Amerika hancur, Australia hancur, dan Indonesia hancur. “Dari ucapan Zuhri terungkap mereka masih mengincar Amerika dan Australia sebagai target operasi” ungkap Nanan.
(Artikel : www.voa-islam.com/news/indonesia/2009/09/29/1234/isi-laptop-noordin-m-top-berisi-video-’pengantin/)
Dari rekaman terakhir, juga diperdengarkan pembicaraan Syaifuddin Zuhri dengan Nana dan Ichwan. Zuhri sempat terdengar mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan agar Amerika hancur, Australia hancur, dan Indonesia hancur. “Dari ucapan Zuhri terungkap mereka masih mengincar Amerika dan Australia sebagai target operasi” ungkap Nanan.
(Artikel : www.voa-islam.com/news/indonesia/2009/09/29/1234/isi-laptop-noordin-m-top-berisi-video-’pengantin/)
Menurut
Kepala Unit Cyber Crime Bareskrim Polri, Komisaris Besar Petrus Golose, dalam
laptop Noordin ada tulisan milik Saefudin Jaelani (SJ) alias Saefudin Zuhri.
Dari dokumen tulisan Saefudin Jaelani (SJ), polisi bisa mengetahui pembagian
tugas dalam jaringan teroris Noordin M Top. “Kita adalah organisasi yang rapi,
ada pimpinan, ada bendahara, ada yang ngurusi dana, cari orang alias provokasi,
mengeluarkan fatwa, menjaga keluarga mujahid, cari bahan peledak, cari senjata,
urusan politik, mengambil film rekaman, kurir, pencari mobil,” kata Petrus,
menirukan isi tulisan Saefudin Jaelani (SJ).
Kata
Petrus, peran-peran tersebut bukan rekaan polisi, tapi berdasarkan tulisan
anggota jaringan teroris. Selain merinci peran anggota jaringan teror, dari
tulisan Saefudin Jaelani (SJ) juga bisa diketahui mengapa kelompok teroris
Noordin M Top beroperasi di Indonesia. Termasuk mengapa teroris mengincar
Amerika dan Australia. “Negara beserta sistem UU adalah kafir,” kata Petrus
menirukan tulisanSaefudin Jaelani (SJ) . “Meneruskan dakwah di KBRI yang
berujung pada sikap tak jelas dan kawan-kawan bermuamalah dengan toghut-toghut
KBRI,” tambah Petrus, masih menirukan tulisan Saefudin Jaelani (SJ).
Menurut
Petrus, sejak 2005 sampai saat ini,Saefudin Jaelani (SJ) punya posisi penting
dalam jaringan Noordin. “Dia pimpinan strategis jaringan Al Qaeda Asia
Tenggara,” tambah dia. Pria yang kerap disapa ‘Udin’ ini banyak terlibat dengan
jaringan Al Qaeda.
Dalam pengeboman di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton 17 Juli 2009 lalu, Saefudin Jaelani (SJ) berperan sebagai pimpinan lapangan sekaligus perekrut pelaku bom, Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana. Saefudin Jaelani (SJ) kini masih dalam pengejaran Polri.
(Artikel : www.vivanews.com)
Dalam pengeboman di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton 17 Juli 2009 lalu, Saefudin Jaelani (SJ) berperan sebagai pimpinan lapangan sekaligus perekrut pelaku bom, Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana. Saefudin Jaelani (SJ) kini masih dalam pengejaran Polri.
(Artikel : www.vivanews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar